Posts

Sabar lan narima ing jeroning pandum

Sabar lan narima ing jeroning pandum Pepatah jawa yang sering saya dengar, kira-kira saya harus banyak bersabar dengan apa yang saya terima. Barangkali iri hati adalah penyakit yang terus menggerogoti jiwa saya. Saya harus mulai sadar bahwa orang menanggung persoalan dan jalan takdir yang berbeda-beda. Saya hanya segelintir orang yang terjebak pada masa lalu menyedihkan seputar masa kecil mereka, yang tidak sempat bersama-sama mencuri buah diladang pak tani atau sekadar tertawa ketika diam-diam curang saat bermain kelereng. Semua orang mempunyai ironinya masing-masing. Kesulitan ini itu mungkin seperti duri, dan masing-masing dari manusia menginjak duri-duri mereka. Kita tak bisa memilih duri mana yang akan kita injak atau kita genggam dengan tidak sengaja. Memang sudah dari sana duri-duri itu ada. Besar atau kecil, tajam atau tumpul. Persoalannya bukan pada bagaimana kita meratap karena tertusuk duri itu. Tapi mungkin bagaimana kita mengobati atau merawat lukanya dengan t

aku adalah puisi tentang kekeringan

Aku adalah puisi tentang kekeringan Aku adalah puisi tentang kekeringan  Yang layu pada harap Yang menguning pada senja Yang jatuh pada derita Yang tenggelam pada asa Aku adalah puisi tentang kekeringan Yang rindu pada sunyi Yang jatuh pada gravitasi Yang terbang pada angin Aku adalah puisi tentang kekeringan Dengan gigil pada hujan Aku adalah puisi tentang kekeringan Dengan cahaya redup rembulan Aku adalah puisi tentang kekeringan Tanpa semi Tanpa mimpi Aku adalah redup Aku puisi tentang kekeringan

Biarkan Kopi Menjadi Kopi III

Ampas Semangat Beberapa kesulitan yang telah saya alami sebelumnya masih berlanjut, bertambah sedikit demi sedikit untuk kemudian menjadi busuk dan membuat saya semakin malas. Saya mencari kiat-kiat agar semangat saya kembali. Saya memperbanyak tidur barangkali ada kunci di dalam mimpi saya, selanjutnya saya membeli kopi juga dengan imajinasi yang sama. Saya tak mendapatkan apapun kemudian teman saya menyarankan saya untuk pergi ke dukun. Disana saya bisa mendapatkan kembali apa yang saya cari. Dukun kandungan sarannya lagi. Kopi yang sedang panas-panasnya mungkin enak jika disiramkan untuk orang yang memberikan saran demikan. Memanglah menyebalkan. Pada akhirnya saya memutuskan untuk rehat sejenak dari skripsi-skripsian. Bukan berarti menyerah, hanya nyaris menyerah. Seminggu berlalu, selanjutnya waktu bertambah menjadi dua tiga atau empat hingga lima minggu nyaris sama seperti saat naskah saya di meja menjadi berjamur, berminyak, berdebu, dan ber ber ber yang lain. Siramka

Yang Terbuang

Kau yang terbuang Satu yang tersembunyi dalam banyak perbedaan Kau hanya bosan Dengan banyaknya wajah gambaran tuan kemunafikan             Jangan malu menjadi pemberontak             Tegak berdiri dengan pendirian             Hatimu tak congkak              Bukan kebodohan yang menilaimu tak sopan Kau anak yang harusnya di peranakkan Bukan semata soal kebaikan Buruk kadang ambil bagian Tidak seharusnya kau terbuang             Mereka tidak akan pernah merasa cukup             Sementara kau bukan budak             Jika menurut adalah satu-satunya kebajikan             Lantas untuk apa pembenaran Sepolos itukah Kau baik kau ada Kau buruk  Mati saja             Lihat bagaimana bulan memandang bumi enggan             Apa hanya karena tak masuk kriteria kebaikan             Lantas terbuang dan terabaikan             Piciknya yang demikian             Tuan adalah anak, pantas tuan diperanakkan.              Tak panta

Jujur adalah Ironi

(saat celana sobek adalah dosa besar) Saya tak menyesal berusaha menjadi baik, karena buruk mulai bosan dengan diri saya. Saya tak berhenti ngopi karena kopi enggan pergi meninggalkan saya seorang diri. Seperti halnya saya yang berusaha tetap jujur walaupun menjadi pembohong akan mempunyai banyak peluang. Siapa yang bilang hidup tidak sulit, hanya segelintir orang yang sedang beruntung saja yang berkata demikian. Mari menggurui saya soal bersyukur.  Agaknya Si Penulis amatir yang sok pintar ini memang otaknya perlu diperbaiki. Menjadi orang jujur memang ironi. Kau tak berteman. Karena orang jujur yang menampakkan diri dengan pakaian yang serba urakan dengan celana jeans yang kau sobek dengan pisau dapur atas kehendakmu sendiri membuatmu dinilai tak bisa rapi. Rapi adalah baik, celana sobek-sobek itu tidak. Anda rapi, rambut kelimis, dan berdasi adalah baik. Saya keriting, gondrong, bertato, dan hobi ngopi, adalah tidak. Teman saya yang mirip dengan saya

Biarkan kopi menjadi kopi II

"Jadi,... Maaf bapak, kopinya sudah dingin" Esok harinya, surat benar bisa terproses rapi berikut data yang telah saya kantongi. Cukup beruntung Kak Sali tak datang lebih pagi ketimbang saya, saya sangat bersyukur akan hal itu, dan mendoakan semoga dilancarkan rejekinya. Didapatnya data merupakan sesuatu yang patut saya senangi. Akan tetapi tak boleh berhenti sampai disitu, hari ini saya harus melanjutkan petualangan untuk mencari data yang lebih spesifik mengenai penelitian saya. Saya menyebutnya sebagai Dinas P karena memang hurufnya berawalan P. Saya sampai disana satu setengah jam kemudian.  Kepala bagian Tata usaha sedang ngopi ria di sudut ruang dengan gelas putih yang tak transparan. Menatapku kemudian aku di ajaknya duduk menjauh dari kopi, mungkin berfikir aku akan meminta, padahal jika boleh kenapa tidak. Tentu saja saya akan meminta, dan mungkin dengan sedikit memaksa. "Jadi bagaimana?" Pertanyaan itu menjadi sangat khas untuk setiap in

Biarkan kopi menjadi kopi I

Apa sih maunya? Saya sedang tak mengeluh dengan apa yang menimpa saya sejak beberapa hari lalu atau bahkan beberapa bulan belakangan. Saya mahasiswa semester delapan yang sedang berjuang keras ngelarin skripsi. Banyak orang mungkin pernah ngalamin nih yang namanya kesulitan. Kurang mengerti prosedur (ya maklum lah, namanya pemula). Hari itu saya baru selesai bimbingan, dosen saya bilang latar belakang saya kurang kuat, karenanya saya harus ke dinas terkait untuk pengambilan data dalam rangka perkuatan latar belakang. Jujur saja saya mengawalinya dengan data bohongan karena saya pikir itu akan memudahkan saya. Sialnya, niat buruk saya tak terealisasi. Ya sudah, mungkin saya sedang tak diizinkan untuk berbohong. Pembuatan surat dari kampus dimudahkan sehingga sehari jadi. Berbekal kopi saya kemudian pulang ke kampung untuk pergi ke dinas terkait. Empat jam perjalan sebelum akhirnya saya sampai. Dinas yang pertama (sebut saja dinas A),  saya pergi ke bagian tata usaha, disana